karena, tugas ini itu dibagi menjadi beberapa kelompok, tapi ini tugas individu
(lho?? aneh sekali) tapi juga pas nge-observasiin harus bareng sama yang lain, masih bingung?? ya udah, daripada muter-muter antah berantah langsung ku ceritakan.
tugas ini memang sudah ditugaskan pada hari jum'at, nama tugas ini observasi di sebuah bank, jadi kita harus bertanya-tanya pada pusat informasi di suatu bank,
" eh, mbak... teller apa sich?? kalo abis mabok teller yawh??"
" mao ngejelasin nggak nih apa itu bank??" ( gak penting )
" mbak, kamu tuh mbak atow mas???"
" mbak dah punya istri??"
" mbak... mbaaak.... halo??"
nah pertanyaan yang terpintas adalah pernyataan seperti itu. yah ahirnya di bagi-bagi kelompok,aneh juga yah tugas individu di jadiin kelompok? udah deh ntar muter lagi kyak yang tadi, pertama Guruku nulis di papan tulis nama-nama bank yang akan di kunjungi, trus di sebutin nomor-nomor, aku dapat yang nomor dua di bank BRi 1, beruntunglah yang kebagian asuransi, nanti guruku bakal nyari narasumbernya ke kelas, tinggal nyatet apa yang di omongin. bersama ketiga anak lain yang senasib, kami pun mengadu nasib, tapi kami harus nunggu surat resmi dari kepala sekolah untuk diizinkan pergi ke bank yang dituju.
inilah Kelompok-ku:
- Hilman
- Mareta
- Nellyta
- Dinni
( memang tidak beruntung, pasti tiap kelompok cowoknya harus satu )
pertamanya sih bakalan pergi hari senin, karena belum ada suratnya ya di tunggu sampe besok, ya udah lah mending besok saja...
kesesokan harinya, akhirnya surat telah datang, namun seseorang berkata
(gak tau siapa gak jelas) "man, coba liat deh suratnya, ada yang aneh ", aku coba melihat surat tersebut, ya ampun... masa di tulis " melakukan observasi di BPR " bener-bener aneh, udah tugas aneh, surat pun ikut-ikutan aneh. kalau kukira surat kayak begini satpam bakal bilang, " aduh, ade-ade... kayak nya kalian nyasar deh, BPR itu terletak di bla..bla..bla " bakal malu abis.
sebelum kami berangkat, kami harus berunding bagi-bagi tugas, aku jadi yang nyatet, si mareta tukang nanya, si nellyta yang ngomong sama satpam, si dinni yang nyerocos kalo di ajak ngobrol sama salah satu pegawai bank, tapi si nellyta gak bisa, ada perlu jadinya gak ada yang ngomong sama satpamnya. dan akhirnya berangkat juga setelah ada halangan dari si mulut black hole, aku hampir kesedot, untungnya ada penghapus, jadi dia yang kesedot ( kasian tuh ) kami pun berangkat.
pas di angkot, kami bercanda ria tentang observasi nanti ( yah sekalian mengetes mental )" KIRI...!!!" angkot pun berhenti, tapi malah berhenti di lippo bank sebelahnya Bank BRI, malah tambah aneh, masa mau observasi ke lippo bank, udah surat nyasar, ke bank nyasar juga, komplit sudah nyasar nya...
di depan lippo bank yang sekarang melangkah kira-kira 10 meter, sampailah di bank BRI, hmm... kecil skali!!! ku kira segede apa, cuma tiga tingkat koq. kami ber tiga pun bersiap-siap, aku menyiapkan ballpen dan buku, si mareta nyiapin vokal dan intonasinya ( mo nyanyi?? ) dan si dinni nyiapin bahan buat nyerocos, sedangkan nellyta, lagi duduk di angkot mau pulang.
( walau pun kecil, tapi tidak sekecil pada gambar, habis nggak sempet minta ke anak yang poto-poto bank itu )
kami sudah di depan bank sekarang, dengan pangling ling-lung, kami mondar mandir udah kayak setrikaan, kami pun lalu masuk ke pintu masuk yang kecil ( pintu dobel kayak di alfamart ) disana kami berpapasan dengan satpam, kelihatannya jutek,dan emank bener, pas baru di depan pintu aja langsung bilang, " ada kepentingan apa? dari sekolah apa? ada surat izin? ba-bla-bla", beberapa pertanyaan langsung terlontar dari mulutnya, kami pun cepat-cepat memberikan surat itu, dalam 2 menit langsung bilang dengan santainya, "ya udah, kalo mo wawancara, nanti setengah tiga ", gila, orang gila masuk kali, kami langsung di usir begitu saja dan di suruh nunggu.
pas diluar, kami liat Nellyta naek angkot ( bener kan?? )melihat kami yang terlantar dan di usir, dia pun merasa iba pada kami ( emangnya korban bencana alam?? ), kami menunggu di seberang jalan dan melihat ada kelompok lain yang sudah selesai observasi di penggadaian, enak sekali mereka sudah selesai, kami malah di usir.
setelah beberapa saat, ada kelompok lain yang ke BRI 1, taruhan! pasti bakal di usir mentah-mentah ( ini seperti peserta perjalanan misteri saja, karena per kelompok berjuang dengan nasib masing-masing, tidak mengerti? ya sudah ), dua kelompok pun menjadi satu dan memikirkan cara supaya bisa masuk ke bank dengan cepat, aku sempat berfikir, coba kalo kita duduk didepan Bank, sambil meratap, menunggu ada ibu-ibu yang merasa kasihan dan minta pada satpam di bolehin masuk, karena aku liat muka si mareta udah kayak yang meratapi, semua mendengar ideku dan terbahak-bahak, semuanya pun punya ide-ide yang aneh.
15 menit lagi, kami bergegas ke depan Bank aneh itu, duduk-duduk dan kami bertemu dengan pak Mulyadi ( sangat kebetulan ), tapi aku perhatikan, semakin lama, bank tersebut semakin sepi, aku beranggapan bakal di telantarin, segala ada yang narsies poto-poto segala ( dasar stress, kayak yang baru pertamakali ke bank saja ).
selang beberapa saat, ketika pak Mulyadi keluar dari Bank, dan sudah benar-benar sepi, tertulis di pintu dengan tulisan " closed ", waaah... benar-benar di telantarkan, kami mulai gundah-gulana saking pangling nya. aku pun sempat berfikir, " mo nunggu sampe kapan? sampe malem... ", tapi satpam yang jutek itu mulai bilang, " silahkan masuk, sanah wawancara, pusat informasi ada di paling pojok ", kami lihat sekitar, bener-bener udah kosong, tinggal pegawai saja.
pegawai disana bisa di hitung dengan jari, ada 7 pegawai disana ( mungkin bank ini benar-benar kecil ), agak sunyi disana, kami mulai wawancara, narasumbernya mbak-mbak, aku bingung mo wawancara apa ( kok aku yang wawancara? ternyata si mareta lupa semua bahan pertanyaannya, si dinni lupa mo nyerocos apaan ), langsung bilang " teller apa? ",tanya ku, " teller, oh... bla-bla-bla ",terus nanya, " yang disitu, kok ada motor lagi parkir? ",tanya ku kemudian ( gaje nanyanya )," oh... itu hadiah utama dek,untuk nasabah bla-bla-bla ", ternyata pertanyaan itu ada jawabannya abis aku coba bercanda garing.
untunglah, karena si mbak sudah mengerti, ia langsung ngasih informasi jelas tentang bank ( syukurlah ), dan di berikan contoh-contoh formulir buat bukti, katanya yang paling bagus dapat informasi itu kelompok kami, soalnya kemarin berbondong-bondong kelompok yang bejibun meng-observasi si mbak ( kasihan banget tuh, bisa sampe malem ) trus di kasih buku yang isinya tentang bank semua, kami pun dengan semangat menyalin semua, dan kelompok sebelah yang iri karena kami mendapatkan narasumber yang menyenangkan tukeran informasi, aku terima.
si anak yang narsies, poto-poto makin gak jelas, teller lagi mangap aja di poto, " aduh ade... aku belom dandan ", katanya. observasi selesai, lalu ada kejutan tak terduga, ada request dari si satpam jutek, kami disuruh nyanyi dulu ( wadoh!! ), gimana nih, mana diabadikan lewat HP, tapi untungnya ada si jago nyanyi di kelompok sebelah, kami paksa, tapi dia malu-malu kebo, si satpam yang jutek pun akhirnya membolehkan pulang, akhirnya.
kami pulang dengan riang gembira, kejadian yang aneh ini pun berakhir, kami punya banyak informasi, tidak jadi pulang malem dan di telantarkan, terutama gak jadi nyanyi-nyanyi gak jelas! aku naik angkot duluan dan dadah sama bank, " dadah bank, semoga kelompok selanjutnya mengalami peristiwa yang lebih buruk dari kami! " wah evil thingking nih.
No comments:
New comments are not allowed.